MAKALAH BUDIDAYA IKAN GURAME "PKWH"


MAKALAH
BUDIDAYA IKAN GURAME


                                                     





                                                      Disusun Oleh:
                                           Aina Putri Sekar
                                           Devigo Arthurito
                                           Devney Putri
                                           Hafizd Harun
                                           Kahfi Rasyad
                                           Queena Sakti
                                           Zulfikri Ibnu

                                                    XI IPA 3

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 7 KOTA TANGERANG SELATAN
Villa Melati Mas Blok J, Serpong Utara 15326 Telp.02115388818 Fax. 021- 53153677
Email: sman7tangsel@yahoo.com


KATA PENGANTAR


Segala puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT., yang senantiasa melimpahkan Rahmat-nya dan kasih-nya,atas anugrah hidup dan kesehatan yang telah kami terima,serta petunjuk-nya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah Prakarya dan Kewirausahaan ini.

Makalah prakarya dan kewirausahaan ini disusun untuk memenuhi nilai tugas prakarya dan kewirausahaan SMA Negeri 7 Kota Tangerang Selatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rovi Avriana selaku guru mata pelajaran PKWH yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah prakarya dan kewirausahaan ini.
Makalah mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ini mengangkat tema “Budidaya Ikan Gurame”.

Kami menyadari banyak kekurangan dan kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Kami     sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat  membangun agar makalah Prakarya dan Kewirausahaan ini menjadi lebih baik.

Harapan  kami,semoga  laporan ini membawa manfaat bagi kita. Terkhusus bagi kami  selaku penulis laporan ini. Akhir kata,kami sampaikan  terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan ini.

Tangerang Selatan, 15 Oktober 2019
Hormat kami,

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Ikan gurame (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar.
Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara tersendiri.
Peranan Balai Benih Ikan dalam rangka pengembangan ikan gurami dilaksanakan antara lain berupa penyediaan induk dan benih unggul dan pengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada pembudidaya ikan. Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang masih perlu digarap adalah aspek pemasaran baik di pasar domestik maupun ekspor.

1.2  Rumusan Masalah

Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah budidaya ikan gurame ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan budidaya perikanan?
2.      Apa saja sumberdaya yang dibutuhkan untuk budidaya ikan gurame
3.      Bagaimana cara budidaya ikan gurame?
4.      Sebutkan langkah-langkah perencanaan usaha budidaya ikan gurame!
5.      Apa saja yang dilakukan saat panen dan pasca panen
6.      Sebutkan diversifikasi produk olahan ikan gurame!
7.      Dimana pemasaran hasil budidaya ikan gurame?




1.3  Tujuan

1.      Mengetahui bagaimana pemberdayaan Ikan Gurame
2.      Mengetahui cara pemeliharaan Ikan Gurame
3.      Hasil-hasil kreasi makanan dari Ikan Gurame
4.      Mengetahui peluang usaha budidaya Ikan Gurame

1.4  Manfaat

Manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian hasil budidaya ikan gurame ini adalah :
1.      Kita bisa mengetahui darimana ikan gurame berasal
2.      Mengetahui cara-cara membudidayakan ikan gurame yang baik dan benar agar hasil agar hasil maksimal
3.      Mengetahui persiapan awal untuk membudidayakan ikan gurame serta modal yang dibutuhkan untuk membudidayakannya.
4.      Mengetahui ciri-ciri ikan gurame yang sehat dan cara-cara menanggulanginya bila terkena penyakit non parasite dan parasite.
5.      Mengetahui peluang bisnisn usaha ikan gurame di pasaran dan banyakan biaya yang dikeluarkan dan cara penjualannya.



BAB II
ISI

2.1 Pengertian Budidaya Perikanan

Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.

Dilihat dari asal katanya, istilah akuakultur diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris yaitu Aquaculture. Terdapat beberapa definisi akuakultur seperti dikemukakan dalam beberapa sumber, dan berikut ini adalah definisi akuakultur menurut beberapa ahli akuakultur merupakan suatu proses pembiakan organisme perairan dari mulai proses produksi, penanganan hasil sampai pemasaran. Akuakultur merupakan upaya produksi biota atau organisme perairan melalui penerapan teknik domestikasi (membuat kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli organisme yang dibudidayakan), penumbuhan hingga pengelolaan usaha yang berorientasi ekonomi.

Berdasarkan kata penyusunnya budidaya perikanan tentunya tersusun dari dua kata yakni budidaya dan perikanan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya adalah usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil, Sedangkan Perikanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penangkapan, pemeliharaan dan pembudidayaan ikan.

2.2 Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Usaha Budidaya Ikan Gurame
      Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha budidaya ikan gurame terdiri dari beberapa aspek, antara lain:
                     1.         Manusia, sumber daya manusia sangat berperan penting dalam perawatan dan pemeliharaan dalam usaha pembenihan ikan.
                     2.         Lahan atau tempat, lahan untuk budidaya ikan gurame adalah kolam dan air bersih yang memadai
                     3.         Uang, berupa modal usaha untuk pembudidayaan ikan gurame
                     4.         Teknologi, harus menggunakan teknologi yang maju agar budidaya ini semakin berkembang secara maksimal.
                     5.         Pemasaran, menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan para konsumen
                     6.         Material, siapkan kolam tanah dengan ukuran tanah sekitar 8 x 10 x 1 = 80 M2
Siapkan Bibit ikan gurami sebanyak 1500 @Rp. 1500 / ekor (bibit ikan gurami ini ialah seukuran silet).Sediakan pakan ikan atau pelet sebanyak 25 sak dengan harga sekitar Rp. 250.000 / sak (jika jumlah 200 ekor ikan gurami maka akan membutuhkan 3 sak pelet) Sedikan juga obat ikan untuk menghindari dari berbagai jenis penyakit berkisar Rp. 500.000 (Penebaran ikan gurami ini untuk pe meternya sebaiknya jumlahnya ialah sekitar 20 ekor saja).




2.3 Cara Budidaya Ikan Gurame

Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan. Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan pembesaran. Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.

Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga cara memanen ikan yang baik.

Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:

1)      Seleksi indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur 3-7 tahun.



Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:


*      Ciri-ciri induk betina ikan gurame :
ü  Didahi tidak terdapat tonjolan/cula.
ü  Warna badan lebih terang.
ü  Dasar sirip dada berwarna gelap atau kehitaman.
ü  Perut membulat.
ü  Badan relatif Panjang.

*      Ciri-ciri induk jantan ikan gurame :
ü  Di dahi terdapat tonjolan/cula.
ü  Warna badan lebih gelap dan agak pucat.
ü  Gerakan lebih lincah.
ü  Perut dekat anus.

*      Ciri-ciri induk ikan gurame yang sudah matang dan siap dipijahkan:
ü  Perut membesar kearah belakang.
ü  Anus nampak putih kemerahan.
ü  Perut terasa lebih lembek jika diraba.

2)      Persiapan kolam pemijahan.
                     1.         Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun terpal).
                     2.         Pengisian air kolam.
                     3.         Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.


3)      Proses pemijahan ikan gurame.
Berikut adalah cara mengawinkan ikan gurami atau yang biasa disebut dengan proses pemijahan:

1.      Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
2.      Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
3.      Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
4.      Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.
5.      Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
6.      Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan dengan betina lainnya.

4)      Penanganan telur gurame
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gurame yaitu penanganan telur. Cara untuk mengetahui telur ikan yang siap untuk ditetaskan adalah dengan ciri bau amis dan adanya minyak tepat di atas sarang pemijahan. Langkah penanganan telur ikan gurame:

1.      Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
2.      Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
3.      Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang berbeda.
4.      Cuci telur hingga bersih.
5.      Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak & Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
6.      Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi dan hitter.

5)      Pemeliharaan dan Penetasan Larva Gurame
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28℃.Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.

6)      Persiapan bak pendederan pakan ikan gurame
Daphnia merupakan pakan ikan gurame yang alami. Buatkan bak pendederan berukuran 2,5 m x 4,5 m. Isi bak pendederan dengan Daphnia yang berfungsi sebagai pakan alami ikan gurame. Bak ini memiliki daya tampung hingga 2000 ekor benih ikan.

7)      Pendederan ikan gurame
Dalam budidaya ikan gurame, tahapan pendederan harus dilakukan saat bak pendederan telah siap. Jika bak pendederan telah siap, masukan ikan kedalam bak khusus pendederan. Setelah ikan berada dikolam pendederan selama 14 hari yang diberi pakan ikan gurame alami yaitu Daphnia, kemudian pindahkan ikan kedalam kolam utama.

8)      Persiapan kolam ikan gurame
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan. Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu. Berikut tahap persiapan kolam ikan:

                1.  Bersihkan dan keringkan kolam.
                2.  Lakukan persiapan dasar kolam. Untuk kolam tanah, cangkuli tanah untuk mempercepat proses dekomposisi.
                3.  Perbaiki saluran keluar masuk air kolam dengan memasang filter/saringan di pintu saluran masuk air. Ini berguna untuk melancarkan sirkulasi air dan meminimalisir serangan hama penyakit.
                4.  Lakukan pengapuran kolam menggunakan kapur dolomit. Tujuannya agar PH air tetap stabil saat diisi air.
                5.  Lakukan Pemupukan dasar kolam menggunakan pupuk kandang. Ini sangat penting untuk menyediakan pupuk alami. Tambahkan Bio-Organik stimulant yang berbahan dasar bakteri penunjang. Ini sangat berguna untuk menumbuhakan plankton yang berfungsi sebagai pakan ikan gurame alami selama berada dikolam (Durachman, 2001). Anda dapat menggunakan BLACK BOS yang merupakan Bio Organik Stimulant berbentuk konsentrat tinggi (pasta), yang mengandung bakteri premium serta unsur hara makro dan mikro yang lengkap.

9)      Pemindahan benih ikan gurame dari bak pendederan ke kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.

Langkah pemindahan benih ikan gurame:
                        1.   Keluarkan air dari dalam bak pendederan sedikit demi sedikit.
                        2.   Tangkap ikan menggunakan scoop net secara perlahan dan hati-hati.
                        3.   Simpan benih ikan kedalam wadah, kemudian baru masukkan ikan ke kolam utama.

10)   Pembesaran Ikan Gurame
Tahap pembesaran dalam budidaya ikan gurame dilakukan pada kolam utama. Luasan kolam berbeda-beda, sesuai dengan jenis kolamnya.
Pada kolam tanah, luasan yang opotimum adalah 200 m2 dengan kedalaman sekitar 1 m. Ukuran kolam ini cukup optimum digunakan hingga masa penen tiba.

2.4 Langkah – Langkah Perencanaan Usaha Budidaya

Ikan gurame merupakan salah satu ikan air tawar. Ikan ini memiliki bentuk pipih yang lebar dan bentuk punggung yang berwarna merahcsawo serta bagian perut yang berwarna kuning keperak-perakan. Budidaya ikan gurame di Indonesia sangat meningkat dipasaran. Namun, yang menjadi kendala pembudidaya gurame saat ini adalah pasokam ikan gurame yang belum mencukupi. Adapun banyak jenis ikan gurame yang sudah sangat dikenal masyarakat, seperti gurame angsa, gurame jepun, paris, bastar, blusafir, dan porselin. Namun dibanding gurame lainnya, porselin adalah penghasil telur yang sangat tinggi.
Berikut teknik budidaya ikan Gurame:

1.      Persiapan kolam
Jenis kolam yang dapat digunakan untuk membudidayakan ikan gurame, ini guna agar budidaya ikan dapat bertumbuh dengan baik. Contohnya seperti kolam penyimpanan induk yang berfunsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk, lalu adapun kolam pemijahan, kolam pemeliharaan benih atau kolam pendederan, kolam pembesaran dan kolam pemberokan.


2.      Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pembenihan ikan gurame adalah jala, waring atau anco, hapa atau kotak dari jaring kelambu untuk menampung induk dan benih, seser, ember, baskom, timbangan skala kecil dan besar, cangkul, arit, pisau serta piring untuk mengukur kadar kekeruhan.

3.      Pembenihan
Penebaran benih gurame sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan gurame tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Caranya benih gurame yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih gurame ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

4.      Pemberian Pakan
Makanan untuk budidaya ikan gurame adalah berupa pelet yang mudah diatur gizinya. Namun selain pelet, makanan yang dijadikan pakan gurame adalah sejenis daun-dauan, seperti daun papaya, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Dengan memberikan makanan secara teratur dapat meningkatkan pertumbuhan ikan lebih cepat.

5.      Hama dan penyakit
Penyakit pada ikan gurame yang dapat mengakibatkan kematian adalah penyakit non parasiter contohnya seperti pencemaran air seperti adanya gas beracun berupa asam belerang atau amoniak, lalu kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan tersebut. Berikutnya penyakit parasit adalah yang diakbibatkan karena bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme. Jika ikan  terkena penyakit ini, dapat terlihat pada kulit seperti warna kulit menjadi merah dibagian dada, perut dan pangkal sirih, kemudian terlihat pada insang yang mengembang dan lembaran insag menjadi pucat serta terkadang tampak semburat merah dan kelabu, dan terakhir terlihat pada bagian organ dalam, perut ikan membengkak dan sisik berdiri.

6.      Panen
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih sudah berumur satu bulan, caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit, dan saluran air yang masuk sebaiknya diperkecil. Lalu pasanglah jarring lembut dipintu pengeluaran untuk menampung benih atau dapat juga dengan parit ditengah kolam menuju lubang pengeluaran. Benih yang terawat dapat menghasilkan bobot yang besar pada saat panen.namun untuk pemanenan ikan gurame dapat dilakukan setelah ikan berumur 2–3 tahun. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit dan penangkapan dapat dilakukan pada pagi hari, dan di usahakan tidak melukai ikan.

2.5 Panen dan Pasca Panen
2.5.1 Panen

Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah jaring lembut dipintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan membuat parit ditengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik bisa mencapai bobot 0, 3 gr/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan gurami sangat bergantung pada ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikanberumur 2 – 3 tahun. Berikut teknik panen dan pasca panen ikan gurami sesuai pengalaman para petani tambak dan pembudidaya ikan konsumsi. Ikan yang berumur 2 tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1, 5 kg/ekor.

Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai konsumen dalam kehidupan hidup, segar, dan sehat adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengangkutan, gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat c
2. Waktu pengangkutan hendaknyapada pagi hari atau sore hari.
3. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.

Adapun hal – hal yang perlu di perhatikan dalam penanganan panen dan pasca panen ikan gurami adalah sebagai berikut:

1. Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat. Setelah itu, benih ikan baru di masukkan ke dalam kantong plastik atau keramba.
2. Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit serta bahan organik lainnya.
Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah di aerasi semalam.
3. Sebelum di angkut, benih ikan harus di berok dahulu selama beberapa hari.
Gunakan tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik. Bak pemberokan dapat di buat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan sejumlah 5000-6000 ekor dengan ukuran 3 – 5 cm.  Jumlah benih dalam pemberokan harus di sesuaikan dengan ukuran benihnya.

2.5.2 Pasca Panen

Berdasarkan lama/ jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian berikut:

A.    Pasca panen ikan gurami – pengangkutan sistem terbuka.
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu yang lama. Alat pengangkutan berupa keramba.  Setiap keramba dapat diisi air bersih 15 liter dan dapat untuk mengangkut sekitar 5000 ekor benih ukuran 3 – 5 cm.

B.     Pasca panen ikan gurami – pengangkutan sistem tertutup.
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4 – 5 jam, menggunakan kantong plastik.
Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5 liter yang diberi buffer Na2. 1H20 sebanyak 9 gr:
a)      Cara pengemasan benih ikan yang di angkut dengan kantong plastik, 
b)      masukkan air bersih kedalam kantong plastik kemudian benih,
c)      hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air,
d)     oksigen dari tabung di alirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume ke seluruh rongga,
e)      kantong plastik lalu diikat.
f)       Kantong plastik dimasukkan ke dalam dus dengan posisi membujur atau di tidurkan.
                                 
2.6 Diversifikasi Ikan Gurame


Gurame bumbu rica-rica                                        Gurame bumbu acar kucing






      




Gurame asam manis                                                    Gurame bumbu kemiri

                                                                                                                     






2.7 Pemasaran Budidaya Ikan Gurame 
1. Mengadakan Kontrak dengan Rumah Makan.
      Ikan gurame merupakan salah satu jenis ikan yang dapat diterima oleh pasar dengan baik.Rasanya yang enak dan mudah untuk diolah menjadikan ikan gurame favorit banyak pemilik usaha rumah makan.Berikan mereka sesuatu yang tidak diberikan pesaing Anda.Yang paling penting, selalu berikan kualitas terbaik dan tepat waktu.

2. Diolah Menjadi Makanan Siap Saji
      Bisnis membuka warung makan yang menawarkan menu ikan gurame.Mulai dari ikan gurame goreng, ikan gurame bakar, hingga ikan gurame asam manis.Selain menjual dalam bentuk siap saji,  bahkan bisa menjual dalam bentuk mentah sekaligus.
3. Dijual Ecer di Pasaran
      Tidak semua orang sanggup membeli ikan gurame dengan sistem borongan.Karena harga jual ikan gurame Termasuk tinggi.

4. Kerja Sama dengan Supermarket
      Biasanya supermarket memiliki cukup banyak aturan sebelum meloloskan kerja sama.Salah satunya adalah kualitas ikan gurame. Harga yang ditawarkan pihak supermarket tergolong tinggi tergantung kualitas ikan gurame yang tinggi.

5. Kerja Sama dengan Pengepul
         Tidak semua pengepul mau memberikan harga yang baik.Kebanyakan mereka menawarkan harga di bawah pasaran.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulakan sebagai berikut:
         Tubuh ikan gurame (Osphronemus gouramy) memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus, bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. memiliki bentuk fisik khas badannya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar. Habitat ikan gurame di alam mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti rawa, situ, dan danau.
         Ikan gurame memiliki 6 macam varietas atau strain berdasarkan daya produksi telur, kecepatan tumbuh, ukuran/bobot maksimal gurame dewasa. Masing-masing adalah Angsa (soang, geese gourami), Jepun (jepang, japonica), Blausafir, Paris, Bastar (pedaging), dan Porselan.berdasarkan warna terdapat Hitam, Albino (putih), dan Belang.
         Kehidupan organisme akuatik termasuk ikan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti: suhu, oksigen terlarut, karbondioksida bebas, derajat keasaman (pH), dan salinitas. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut harus dikendalikan dalam budidaya ikan.
         Pakan tambahan bagi ikan gurame adalah pelet, keongmas dan serangga. Penyakit bintik putih (White spot) yang disebabkan jenis protozoa Ichthyopthirius multifilis yang menyerang benih dan induk ikan gurame.

DAFTAR PUSTAKA

di akses pada (15 oktober 2019)
di akses pada (15 oktober 2019)
di akses pada (20 oktober 2019)
di akses pada (16 oktober 2019)
5.Susanto, Heru. 1989. Budidaya Ikan Gurame. Penebar swadaya. Jakarta.
di akses pada (17 oktober 2019)
di akses pada (20 oktober 2019)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN HASIL KARYA TULIS KE YOGYAKARTA

10 Lagu terbaik ?